Eiven Gusky Australia

Jalan panjang tlah kita lalui,sobat. Meski kita melangkah tak satu street, tapi jalanmu dan jalanku sama adanya. Kadang menikung, berkelok, berlumpur, tapi kadang lurus lurus saja. Tetapi sejatinya, perasaan kita itu sama, pun kamu laki laki dan aku perempuan. Ketika kita harus kehilangan orang orang disekitar, ketika kita mengenal cinta cinta usang, cinta cinta bualan yang hanya mengundang lara. Tak ada yang beda, mungkin, kisahmu dah kisahku sama.



Sobat, sebelum engkau mengenalku, aku telah mengenalmu. Sebelum engkau menyapaku,aku tlah menyapamu. Aku masih ingat sobat. Saat itu senja hampir saja tenggelang. Burung gereja berkicau riang, dan udara segar dari taman depan kantor berhembus perlahan. Sejak itu, ada yang menggores perasaanku. Tetapi saat itu aku masih ragu dengan rasa dalam hatiku. Apakah sekedar empati, ataukah tak ingin mendengar orang lain tersakiti?



Seperti debur ombak dilautan, aku memilih diam dan membiarkan diri larut dalam dilema kehidupan. Aku tak memikirkan apa apa lagi sama seperti ketika aku terlelap terbuai mimpi. Tenang, tanpa gejolak. Tetapi, keresahan tiba tiba mengusik ruang batinku. Engkau kehilangan orang orang terdekat nan tercinta. Engkau harus menjalani operasi dan terbaring lemah tanpa daya di atas dipan putih berkelambu kelam. Ku bayangkan, pasti pedihmu sama seperti pedihku ketika tanganku terikat tali infuse karena perbuatan orang orang yg sengaja ingin mencelakakan hidupku.



Jujur, kusembunyikan lara dan untaian doa dari hadapmu saat itu. Tanpa sedikitpun ingin kau ketahui bahwa aku ada saat kau butuhkan. Semangat saat engkau terjatuh dah hamper terkapar dalam derita. Dan aku ingin menjadi dian atau lentera saat kegelapan menyapa. Semoga Mas Eiven Gusky,tak lagi merasa sendiri hidup didunia fana ini. Bukankah sahabatmu bukan hanya satu?

91 komentar di "Eiven Gusky Australia"

Posting Komentar