AKHIRNYA AKU PINDAH KEYAKINAN

Rentetan peluru kehidupan menghempas kehidupanku. Silih berganti tiada henti mewarnai. Belum kering air mata diditerminit majikan dengan tuduhan mencuri, bapakku meninggal dunia. Teman yang selama ini dekat dengan ku menjauhi. Jangankan mengulurkan tangan menolong, menolehpun tidak. Pada siapa aku minta pertolongan, apalagi keadilan?

Namaku Dina, BMI asal Cilacap kelahiran 1985. Sebagai bungsu dari 11 bersaudara aku mendapat didikan yang cukup baik soal agama. Abang-abangku selalu menginggatkan menjalankan kewajiban sebagai hamba. Sholat lima waktu. Tinggal di perkampungan yang notabene beragama muslim aku juga aktif seperti halnya penduduk lain. Mengaji, sholat berjamaah dan juga berbagai kegiatan agama lainya. Termasuk ketika aku masih kuliah di AKPER dan tinggal di kos-kosan di Jogja. Pesan keluarga hanya satu: jangan lupa bekal akhirat.

Pada tahun 2004 aku berangkat ke Hong kong setelah 2 tahun sebelumnya aku merantau ke Singapore. Di sini aku bekerja pada 4 anggota keluarga. Tuanku polisi. Kalau nyonya setiap hari ada di rumah. Dalam menikmati masa liburan, aku tak pernah ketinggalan mengikuti berbagai kegiatan religius. Aku juga sering ke masjid bersama teman-teman. Sama artinya aku selalu berkerudung jika liburan tiba. Kegembiraanku dapat melaksanakan ibadah beramai-ramai tiba-tiba berubah. Seketika imanku goyah. Aku merasa di tinggalkan teman-teman ketika suatu ketika aku mendapat masalah. Aku patah semangat dijauhi mereka.

Awal mula perasaan itu tumbuh, ketika suatu hari pulang libur,nyonya bilang uangnya hilang HK$ 500 dolar. Majikan menuduhku mengambi uang itu. Mana mungkin aku mencuri? sementara aku masih ingin bekerja di rumahnnya? Memang, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Karena tuduhan yang tidak berdasar itu, aku terkapar dalam penderitaan. Ku sampaikan pada nyonya tak mengapa ku ganti uang yang hilang itu. Tapi nyoya tidak mau. Bersikeras mengusir diriku dari rumahnya. Sia sia 1,5 tahun aku bekerja di rumahnya berakhir dengan cara seperti itu. Tuan seorang polisi, kenapa tidak melapor atau menghukum, jika aku terbukti bersalah?. Saat itu aku berharap diadili dari pada di usir dengan tuduhan mencuri. Terminit dengan tuduhan mencuri. Teramat menyakitkan.

Ku sadari, mula pertama aku datang, nyonya sudah menunjukkan rasa tidak suka. Hari hari berikutnya yonya selau curiga, cemburu aku ada main hati dengan tuan yang memang perhatian. Nyonya menilai perhatian tuan terhadapku sudah tidak wajar. Meski aku sendiri merasa tidak diperhatikan secara berlebihan.

Dengan diterminitnya dari rumah majikan aku menjadi manusia yang paling sengsara sedunia. Apalagi keputusan majikan terjadi secara mendadak. Aku kebinggungan-jujur- soal keuangan. Entah kenapa ketika aku butuh bantuan pinjam uang terasa sulit aku mencari pertolongan. Padahal selama ini aku tak keberatan nolong teman, jika kebetulan aku ada. Ya,aku tak habis pikir, uangku yang dipinjam temanpun sulit aku minta. Alasanya belum ada. Dan ada pula yang telah pulang ke tanah air. Aku tak tahu alamat indonya. Aku semakin tak megerti bagaimana jalan hidup ini. Meski susah payah akhirnya aku tiba juga di kampung halaman.

Ya Allah Ya Robbi.. cobaan apalagi yang kau timpakan padaku? Bertubi-tubi masalah datang menghempas kehidupanku. Derita diPHK majikan belum hilang kini aku kehilangan bapak. Meski meninggalnya oleh penyakit tua, tapi aku sungguh merasa berdosa karenanya. Sebelum bapak menghembuskan nafas terakhir, bapak menyuruhku menikah dengan pemuda pilihannya. Terus terang aku menolak karena aku sudah punya calon pasangan hidup. Aku menyesal kenapa aku menolak perintah bapak. Kalau aku tidak melawan, pasti bapak masih hidup. Masih bisa mengisi hari-hari dengan anak cucu di rumah. Semua ini memang salahku.

Kepergian bapak membuat aku kehilangan semangat hidup. Hari hari lebih banyak ku lalui di atas sajadah. Hanya inilah yang bisa ku lakukan setiap ada masalah. Mendekatkan diri kepada yang maha kuasa. Memohon ampunan dan pertolongan atas kesesakan dada dan dukaku.Karna tidak mungkin aku mencari sesuatu untuk menghidupkan bapakku kembali. Dia telah pergi dan aku tak akan bisa merasakan kasih sayang dan perhatiannya lagi.

Usai hari berkabung, aku masuk PT. Dan tak seberapa lama aku aku di berangkatkan ke Hong Kong untuk yang kedua kalinya. Di sini nasibku tidak sebaik di rumah majikan yang dulu. Di majikan kedua aku tak peroleh hak libur sebelum selesai potongan bayar agen. Dan aku juga di pekerjakan di dua rumah. Hanya lewat telepon aku bisa bergaul dengan teman-teman yang seagama dan lain agama. Seringnya bincang bincang dengan teman-teman, tiba-tiba aku terpanggil masuk agama lain. Murni dorongan hati tumbuh sendiri. Sedikitpun tak ada paksaan atau keterpaksaan. Meski aku dulu sempat tidak di sukai kedua orang tua pacarku yang saat itu tak seiman. Dan aku juga tidak menggap bahwa diagama yang di terapkan orang tua membuatku banyak masalah. Karena aku percaya setiap manusia akan selalu dihadapkan pada suatu masalah. Satu lagi percayaku dengan masalah yang sering menghempas hidupku sebagai bukti Tuhan sayang pada umatnya. Boleh percaya boleh tidak disetiap aku mendapat cobaan aku selalu intropeksi, mengambil hikmah dari masalh itu. Karena sesungguhnya di balik cobaan itu tersimpan sebuah kebahagiaan yang tiada tara ketika berhasil melewati masa-masa sulit itu. Begitu pula ketika kegetiran melanda aku selalu bermohon pada Tuhan agar aku mampu melaluinya. Karna pada dasarnya Tuhan memberi cobaan sesuai dengan kemampuan umatnya.

Begitulah setelah beberapa bulan aku bekerja di rumah majikan kedua, aku terpanggil masuk agama lain. Dengan niat aku belajar serius agama yang hendak ku peluk itu. Lewat selebaran warta yang dikirimkan pembimbing kerumah, buku-buku agama dan dialog langsung dengan pembimbing melalui telepon. Setelah hatiku semakin mantap, dengan senang hati aku di baptis di gereja Bethani. Tuhan maha esa. Tuhan itu satu. Kalaupun banyak keyakinan sebenarnya tujuannya hanya satu. Ibarat diriku ingin pergi ke Jakarta. Biasanya aku naik bis kini aku lebih suka naik kereta api. Yang membedakan hanya jalan yang di tempuh.

Pembaca..
Menyimpang kebohongan sunguh beban berat. Perpindahanku ke agama lain belum kusampaikan pada keluarga. Karena hingga kini aku tak tahu kalimat apa yang pantas untuk menyampaikan nya. Kadang aku ragu berkata jujur pada keluarga, menggingat keluargaku terpandang di tengah-tengah masyarakat sebagai pemuka agama. Tapi sampai kapan aku membohongi mereka? Tak dapat kubayangkan bagaimana respon keluargaku nanti. Adakah pembaca memiliki solusi?

Dituturkan Dina kepada Kristina Dian S dari Apakabar.

40 komentar di "AKHIRNYA AKU PINDAH KEYAKINAN"

  • Dari World Auto Executive
    Sabar..tapi ingat...jika udah tik HTML,,pastikan spasi paragraf juga diperhatiin...lebih enak edit dalam HTML,,,masih renovasi,,tapi udah enakan kan,,,postingan di blog lain bisa kamu pindahin sini...

    Kamis, Januari 03, 2008 10:12:00 PM

  • apapun agamamu, niatkanlah utk berjalan menuju Sang Pencipta-mu

    Rabu, November 19, 2008 10:11:00 PM

  • Sayang karena menurut hawa nafsu memang kita mudah goyah iman. Tapi nasi sudah jadi bubur. Coba kalau Anda mau belajar membuka hati tentu tak pelik masalah ini menimpa Anda. Kedepankan hati nurani daripada menuruti ego. Masih ada jalan lain untuk kembali asal ada kemauan. Tapi kalau tidak bisa ya apa boleh buat. Itu pilihan hidup Anda.

    Sabtu, November 29, 2008 4:11:00 AM

  • hmm,, klo aku rasa ya mbak,
    klo bener keluarga mbak adalah pemuka agama,
    mereka seharusnya ga masalah dengan itu,
    soalnya kan ada ayat al-quran yang intinya gak ada paksaan dalam beragama,
    klo tiba2 mereka marah ato apa itu wajar kayaknya, tapi coba ingatkan keyakinan mereka sendiri tentang ga ada paksaan dalam beragama,
    la-ikraha fiddin..
    ^_^, meskipun beda keyakinan masih saudara satu bangsa kan..hehe

    Minggu, November 30, 2008 8:37:00 PM

  • hmmm, kejadiaannya sama banget menimpa kemalangan ari disaat ari kelas 3 SMK pas waktu ujian, ari dituduh mencuri HP teman sahabat sendiri, sampai 2hari 2 malam ari nangis 2 malam 2 hari (dikamar tentunya) hal itu membuat ari menanggalkan hijab yang selama ini membuat hati ari damai, semuanya agama itu mengajarkan baik-baik, hanya bagaimana kita melaksanakan perintahnya, & menjauhi larangannya, tap bukankah "Alloh akan memberikan kemudahan bersamaandengan kesulita,bukan setelah datangnya kesulitan", seandai mba saat itu punya teman berbagi, maybe tidak seperti ini, kok ari seperti curhat pada diri sendiri ya???
    (note: ari besar dikomunitas non islam)tp budi pekerti ok, ari besar dikomunitas kristen ^____^, salam perbedaan, perbedaan itu manis ^_^,"lebih baik jujur drpd bohong, setiap langkah yg kita mabil kita wajib mempertanggungjawabkannya, dengan segala konsukensinya"

    Jumat, Desember 05, 2008 3:44:00 PM

  • wah...cerita yang menggugah...ya kadang berkata jujur lebih menyakitkan dari berbohong.Setiap yang kita katakan,mesti siap menerima konswekuensi.

    kuharap kamu temukan jalan dan cara terbaik!

    Minggu, Desember 07, 2008 6:01:00 AM

  • Seperti apapun reaksi mereka, kamu harus dapat menghadapinya, itulah konsekwensi logis suatu pilihan, tapi apapun itu pilihan kamu harus diikutin ketaatan untuk hidup yang lebih baik.

    Senin, Desember 08, 2008 6:20:00 PM

  • kak dhian ari sdh copas artikelnya arigato ne ^__________________________________________^ (senyum yang manis khan) wahahahahah

    Senin, Desember 15, 2008 4:05:00 AM

  • mmmm... gimana ya,.. kalo ini serius kak dian,..udah baca tapi nggak berani komentar,...!!

    Senin, Desember 15, 2008 6:09:00 AM

  • 1. Blognya memang keren banget mbak Dian, aku iri lho.
    2. Salam kenal dari Kendal. www.wandisukoharjo.wordpress.com.
    3. Aku ikut berduka atas meninggalnya bapak mbak, jadi yatim nih... Aku (muslim) yatim sejak 8th dan piatu sejak 17 th, namun aku semakin mendekat kepada Alloh ta'aalaa, dan kepada orang2 yang kuanggap sholeh, shg banyak memberiku motivasi dan jalan hidup.
    4. Kalau boleh ngasih usul :
    a. Mbak tidak perlu pindah agama, karena dalilnya sudah jelas, coba buka Alqur-an Surat 'Ali Imron : 19 dan 85.
    b. Semakin kita dekat kepada Alloh, semakin kuat iman kita, maka semakin berat cobaan dan ujian dari-Nya, sbg tanda kasih dan sayangNya, dan bukan sebaliknya.
    c. Cobalah selalu mencari orang yang bisa mbak ajak untuk konsultasi sebelum terlanjur jauh pindah agama.
    d. Ingatlah mbak, kita semua didunia tidak akan langgeng, semua akan kembali menghadapNya, jangan sampai kita mati dalam keadaan pindah keyakinan tadi (walaa tamuu tunna illa wa antum muslimuun, Surat AlBaqoroh).
    5. Terima kasih semoga ada manfaatnya.
    www.wandisukoharjo.wordpress.com
    wandirozaq@gmail.com atawa wandi_krebet@yahoo.com
    087832295009

    Jumat, Desember 19, 2008 2:28:00 PM

  • BMI itu apa sih... (tenk..tenk, gedubrak!!! goblok bngt).

    Minggu, Desember 21, 2008 8:51:00 PM

  • saran saya kembali lah ke agama yang haq yaitu agama yg mengesakan tuhan. sebaiknya pelajarilah lagi tentang ketuhanan. dari berbagai sumber yg aku peroleh dan aku pelajari islam merupakan agama yg haq dan sampai kini aku yakini somoga sampai akhir hayat.
    kembali lah ke jalan ALLAH semoga ALLAH membuka Pintu tobat buat saudaraku Dina.
    Tanyakan lagi kepada hati nurani mu dina,
    turut prihatin atas yg dina lakukan dan alami saat ni. semoga ALLAH membuka pintu hidayahnya kembali buat dina . AMin

    Selasa, Desember 30, 2008 10:05:00 AM

  • Memeluk agama adalah hak setiap orang, tapi menghormati orang tua adalah kewajiban. Sampaikan saja dengan kelemahlembutan, namun sebelumnya...untuk tidak mengecewakan keluarga maka pelajarilah seluruh agama yang ada di dunia ini dengan segsama dari para ahlinya. Jangan hanya dari satu sisi saja...kemudian buatlah perbandingan agama dengan seimbang (dengan hati yang bersih dan akal yang sehat), semoga Tuhan menunjukkan kebenaran kepada anda. Amin.

    Selasa, Desember 30, 2008 7:33:00 PM

  • please o please read at least a glance
    to my site..

    don't buy anything u can't afford..

    may Allah bless u, dear

    Rabu, Desember 31, 2008 11:17:00 AM

  • Agama ada karena ada penulis yang mempublikasinya, seandainya dulu ada penulis yang mempublikasikan kepercayaan Jawa Kuno atau tradisi orang Dayak Kalimantan, mungkin juga menjadi agama di daerah itu. Seperti halnya Shinto di Jepang, atau Islam dan Kristen dari Timur Tengah. Menurutku yang berjasa mempublikasikan tradisi hingga menjadi agama adalah WARTAWAN/PENULIS

    Kamis, Januari 01, 2009 1:40:00 AM

  • Ini cobaan yang berat

    Sabtu, Januari 03, 2009 10:46:00 PM

  • suatu pilihan yang harus di pertanggung jawabkan kelak

    Senin, Januari 05, 2009 3:47:00 AM

  • Masalah paling mendasar ialah di negeri kita masalah agama dan keyakinan belum difahami sebagai sesuatu yang sangat pribadi, salah satu hak paling mendasar dari tiap insan.

    Sebagai muslim, jujur ada rasa sedih dalam hati saya ketika tahu seorang muslim pindah ke agama lain. Tapi, sekaligus saya ingin mengucapkan selamat, karena telah memilih keyakinan sesuai dengan kata hati.

    Selasa, Januari 06, 2009 1:11:00 AM

  • ASTAGHFIRULLAHALADZIM

    Selasa, Januari 06, 2009 11:46:00 AM

  • buat pelaku dalam cerita :

    Agama adalah pilihan, mana yang baik untukmu...itu adalah pilihanmu...seandainya dulu pernah mengaji dan rajin mengadap ke ALLAH setiap ada masalah, ALLAH akan melindungi hambaNya dan kamu tidak akan goyah, tapi kayaknya dulu gak mantap dengan ISLAM...belom bener2 meyakini yang dianut jadi mudah goyah....

    andai kamu mantap sekarang dengan apa yang kamu peluk....yakinilah agama yang kamu anut..karena kalo terus2an gitu, mau berapa agama yang akan kamu coba2....??? masalah tidak hanya datang sekali selama kita hidup di dunia ini...

    dan..kalau kamu mantap dengan keyakinanmu sekarang..jelaskan kepada ortumu alasanmu...mereka pasti mengerti...tapi kamu harus bener2 mantap dan pelajari sungguh2 agamamu sehingga kamu punya alasan ketika ortu mengintrogasimu...ceritakan aja secara jujur...

    Rabu, Januari 07, 2009 8:05:00 AM

  • pada prinsipnya setiap aga adalah mengajarkan tentang kebaikan..
    ikut kata hati dan banyak memohon petunjuk kepada Tuhan itu yang paling penting...

    salam,

    bonar

    Sabtu, Januari 10, 2009 7:21:00 AM

  • Agama atau Keyakinan hanyalah suatu doktrin atau ajaran yang menjadikan manusia terasing dari dirinya(alienasi)

    ingat bu, Agama yang kita anut itu adalah agama dari orang tua kita..
    jadi, kita bebas memilih suatu ajaran atau keyakinan.

    Jumat, Januari 16, 2009 12:43:00 AM

  • keyakinan itu adalah sesuatu yang sakral dan memang gak bisa dikatakan gampang...

    Jumat, Januari 16, 2009 12:50:00 AM

  • Sama dengan komentar MAZPRAM

    Sabtu, Januari 17, 2009 7:47:00 AM

  • Kasihan sekali.. beban ini bukan hanya Anda yang memikul.. Orang tua anda ikut sengsara akibat keputusan anda.. Masih ada waktu.. untuk bertobat.. sebelum meregang nyawa..
    Apapun keyakinan anda.. cuma ada 2 pilihan sengsara atau bahagia yang kekal di akhirat nanti..

    Rabu, Januari 21, 2009 9:17:00 AM

  • akupun masih menyimpan suatu kebohongan,
    pindah keyakinan dengan memilih yg lebih baik menurut hatikita itu bagus.

    Yup !

    Sabtu, Januari 24, 2009 8:08:00 AM

  • "follow your heart" and it will lead you to God...itulah sepatah kalimat dari The Nun's Story yang membuat aku juga pindah agama setelah aku bergelut dengan hati ku.

    Tuhan itu selalu ada di hati kita kalau kita percaya. Tidak perlu pusingin apa kata org, selama kita tidak menyakiti org lain :)

    Minggu, Januari 25, 2009 4:08:00 PM

  • di dunia ini memang ada banyak agama yang bisa kita peluk dengan ajaran dan keyakinan yang berbeda, jika memang kita adalah seorang yg punya iman dengan iman yg di imani seorang muslim saya berkeyakinan bahwa sepedih apapun penderitaan hidup di dunia tetap tdk akan sebanding dengan panas api neraka, 60 tahun usia manusia didunia masih tdk berarti di bandingkan dg keabadian akhirat, menurut saya kembalilah ke pelukan islam sebagai agamamu terlebih jika anda sayang dg ayah anda yg baru meninggal dunia

    Jumat, Januari 30, 2009 8:07:00 AM

  • ada yang bilang "pindah keyakinan mengikuti hati kita itu bagus". saya kira itu sangatlah gegabah. masalah hati itu rumit dalam hati ada banyak bisikan. ada yang dari syaitan, ada yag dari malaikat, ada yang dari nafsu(temen akrabnya iblis yang terkutuk), dan ada yang langsung dari allah.
    sebaiknya sebelum memutuskan, periksa dulu bisikan itu sumbernya dari mana? jangan sak karepe ndasmu,hehe..
    trus mslah pindah agama, saya kira itu keputusan yang sangat dan benar-benar merugikan. mengapa? klo ga percaya, coba pelajari dan tekuni sampai benar-benar mengerti agama kamu yang baru itu. setelah itu bisa nggak jawab "tuhan itu dimana? tuhan itu bagaimana? tuhan itu berapa? tuhan itu kapan adanya?" dengan jelas dan sangat masuk akal.
    sekedar tahu aja ya..
    yang mampu membuat/menciptakan langit, bumi, dan segala sesuatu diantara langit dan bumi adalah yang wujud, kidam,bako',mukholafatulilhawadisi,kiyamuhu binafsihi, wahdaniah, kudroh, irodah, ilmu, hayat, samak, basor,.....(sampai 20). mungkin banyak orang yang masih belum bisa me-logika-kan semua sifat2 diatas. karena sebab itulah mungkin keyakinan/keimanan-nya menjadi lemah, goyah, mudah terombang-ambing. intinya pondasi kurang kuat....
    keputusan anda sangatlah disayangkan,..
    keputusan anda sangatlah disayangkan,..
    keputusan anda sangatlah disayangkan,..
    keputusan anda sangatlah disayangkan,..
    thanks/ semoga bisa dipertimbangkan.

    Jumat, Januari 30, 2009 8:44:00 PM

  • Saat kita sedang mencoba resep kue dari koki terkenal.
    Anda pasti akan membayangkan, wahh sebentar lagi akan ada kue yang lezat. Anda baca resep tersebut,
    Anda siapkan alat dan bahan,
    Anda memulai melaksanakan prosedur dari resep koki tersebut.
    Anda campur semua adonan, masukkan loyang, blablabla.. Kemudian Anda masukkan ke dalam Microwave.
    Setelah matang, Anda ambil kue tersebut dari microwave, Dan apa yang terjadi...
    Kuenya bopeng-bopeng, rasanya kacau, pahit,
    Tidak seperti yang Anda bayangkan sebelumnya.
    Kenapa bisa begini?
    Apa yang Akan Anda Lakukan
    Emm..Saya tidak akan menyerah sedikit pun,
    Emm, ternyata resep itu bukan dari sumber yang benar.
    Saya akan mencoba mencari resep dari sumber yang benar. Kue itu memang enak, tapi resepnya salah.

    Hati Anda belum mendapat hidayah, karena Muslim yang sejati akan memegang teguh ajarannya, meski sebilah golok siap menebas lehernya.

    Sabtu, April 04, 2009 4:25:00 AM

  • apa kabar ?.....setelah mampir dan buka blog ini akhirnya tiba diposting ini........apakabar?...

    Minggu, April 19, 2009 5:09:00 AM

  • Mbak Dina,tujuan hidup kita adalah menuju kepada Ridla Allah SWT bukan menuju Jakarta Bandung ataupun Surabaya yang bisa ganti ganti kendaraan sesuai keinginan kita. Untuk mencapai Ridla Allah SWT hanya dan hanya dan hanya dengan mengikuti Kehendak Nya dengan tata cara yang telah ditauladankan Rasulullaah SAW bukan sebaliknya mengikuti kemauan nafsu kita. Kalau mengikuti Kehendak Allah SWT dengan mencontoh perikehidupan Rasulullaah Saw pasti pasti dan pasti akan selamat didunia dan di akhirat kelak . Itulah keyakinan yang benar , namun sebaliknya kalau mengikuti nafsu , suara hati terlebih lebih yang datangnya tiba tiba tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.
    Sebelum segala galanya terlambat kembalilah kepada Islam janganlah berburuk sangka kepada Allah SWT Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Dzat Yang Esa Mutlaq tidak terbagi bagi. Renungkanlah dalam dalam makna surat al Ikhlas , saya yakin mbak Dina masih hafal isi surat dan maknanya. Semoga Allah SWT memberi hidayah kepada kita semua, aamiin.

    Senin, Februari 08, 2010 7:26:00 AM

  • Rasa takut anda untuk menghadap dan menyampaikan alasan kepada ortu adalah pertanda ada yang tidak benar dari keputusan anda. Tidakkah anda pernah membayangkan rasa takut yang teramat dahsyat ketika nanti menghadap Allah SWT dan menyampaikan alasan yang tidak benar karena hanya sekedar mengikuti isi hati apalagi mengikuti keinginan yang munculnya secara tiba tiba. Cobalah anda fikirkan lagi keputusan anda.

    Senin, Februari 08, 2010 10:21:00 PM

  • Jangan takut bagaimana hubungan kita dengan ortu mbak, tetaplah kuat, dan berdiri teguh. Kalo sdh siap bolehlah menjelaskannnya dgn keluarga, kalo belum siap tdk mjd masalah menggunakan "atribut lama tapi dengan hati yang baru", karena urusan keyakinan adalah antara kita pribadi dengan Tuhan yang kita sembah. Yang penting mbak tetap menghormati ortu sebagaimana anak terhadap ortu di dunia ini, ttp masalah keyakinan pribadi itu hak asasi/ urusan pribadi masing2.
    Ingat saat penghakiman/ hari kiamat tiba ortu tidak bisa menyelamatkan kita, bahkan agamapun jg tdk bisa menyelamatkan. Yang bisa menyelamatkan adalah iman kita yg benar kepada Tuhan Yang Benar in the name Jesus Christ/ Isa Almasih/ Jeshua Hamasiah.
    Tetap tabah dan kuat ya...Jesus loves U and bless U

    Rabu, Desember 08, 2010 1:30:00 AM

  • maksutnya pindah keyakinan jadi pa ni............>?

    Kamis, Februari 17, 2011 8:43:00 PM

  • kamu kekal dalam neraka jika pindah dari islam

    Senin, Oktober 17, 2011 2:34:00 AM

  • Gak juga ah, ORG KRISTEN JUGA MASUK SPRGA

    Rabu, Februari 20, 2013 4:24:00 AM

  • Betul orang kristen juga masuk sorga. ada ayatnya dlm injil

    Rabu, Februari 20, 2013 4:27:00 AM

  • saya mau pindah agama asalkan ada yg mau membatu pengobatan untuk ibu saya

    Senin, Mei 18, 2015 6:53:00 PM

  • Gw jg mau pindah agama asal dapet cash 100jt. Cape ibadah minta ngemis mohon2 ga bakal di kabulin tai

    Selasa, Agustus 09, 2016 4:24:00 AM

Posting Komentar