LAGI, TKI KENA TIPU

SHEUNG WAN – Calon BMI pria asal Banyuwangi kembali menjadi korban penipuan. Kali ini menimpa Krisna Adriansyah. Sadar dirinya ditipu PJTKI yang mengirimnya, Krisna berusaha mencari pekerjaan di Macau, tempat yang ditunjuk PJTKI. Kerja keras pemilik paspor B 537719 ini sebenarnya membuahkan hasil. Setelah keliling melamar pekerjaan, ia diterima di sebuah restoran. ”Tapi, saya baru akan dipekerjakan pada April 2007,” ujarnya.

Karena tak punya uang untuk pulang dan menunggu di tanah air, Krisna pergi ke Hong Kong untuk menyelamatkan visa visitor-nya. Yanti, BMI yang pernah overstay di Macau, membantu Krisna mencarikan tempat dengan menghubungi Wulan, BMI yang sering membantu di Kotkiho. Namun, karena markas Kotkiho hanya diperuntukkan buat BMI perempuan, Wulan hanya mengizinkan Krisna menginap satu malam.
Esoknya, anak muda yang baru berusia 20 tahun itu, kembali kebingungan. Ditemani Yanti, ia berusaha menghubungi organisasi-organisasi di HK, bahkan ke Konsulat. Hasilnya? Nihil. ”Kalau pun ada yang bisa dihubungi, mengaku tak bisa memberi tumpangan. Alasannya sama seperti Kotkiho, dihuni BMI perempuan,” tutur Krisna kepada Apakabar, yang ikut mengantar sampai Hong Kong-Macau Ferry Terminal di Sheung Wan.
Krisna mencoba menghubungi organisasi-organisasi dan konsulat dengan harapan: ada yang mau memberinya tumpangan barang 2-3 hari. Sebab, ia sendiri sudah berencana kembali ke Macau setelah mendapat perpajangan visa dari Imigrasi. Namun, karena gagal beroleh tumpangan, hasratnya kembali ke Macau kian menggebu. Minggu malam itu juga (16/12), ia memutuskan berangkat ke Macau dengan feri, jadwal pemberangkatan pukul 20.00.
Namun, kekecewaan dan penderitaan Krisna justru kian bertambah. Pasalnya, Imigrasi Macau kembali mendeportasi Krisna ke Imigrasi HK, lantaran tak dapat menunjukkan tiket pesawat. Saat itu juga, ia ditahan Imigrasi HK di feri Macau. Perpanjangan visa sebulan itu sendiri sebenarnya sudah ia dapatkan dari Imigrasi HK, setelah hampir tiga bulan telantar di Macau.
Krisna diberangkatkan oleh PT Mustari Putra Mahkota, beralamat di Jatimakmur, Bekasi, yang belakangan diketahui telah menipunya. Janji pertama, ia akan diberangkatkan ke Jepang. Gagal. Rencana ke Korea, juga gagal. Begitu juga janji mengirimnya ke Belanda.
Repotnya, biaya administrasi sebesar Rp 25 juta sudah telanjur dibayar. Biodata pun sudah dikirimkan ke Negeri Ginseng. Akhirnya, PJTKI memberinya alternatif dengan mengirim ke Macau. Kepada Krisna, ditawarkan tiga pilihan pekerjaan: restoran, kasino, dan perhotelan. Konon, gaji empat bulan pertama @ Rp 7,5 juta. Bulan-bulan selanjutnya, naik menjadi Rp 10 juta. Setelah 2-3 hari istirahat, ia bisa langsung masuk kerja. Uenak tenan!
Sebelum berangkat ke Macau, Krisna bersama tiga teman, sempat dua bulan belajar 500 kata perbendaharaan bahasa Kanton. Apes, begitu tiba di Macau, agen yang mereka datangi mengaku belum punya perjanjian dengan PJTKI di Indonesia. Dus, agen lepas tangan dan...mereka pun telantar.
Untungnya, ada BMI Macau yang stayout (tinggal di luar) berbaik hati memberi tumpangan plus makan minum seadanya. Kecuali salah seorang teman yang langsung pulang ke Indonesia, dua teman yang lain sudah telanjur overstay. Tinggal Krisna yang, bisa dibilang, rada bernasib mujur.
Mendengar Krisna tertahan di Imigrasi, sejumlah BMI Macau mengumpulkan dana untuk membelikan tiket pesawat, sehingga Krisna bisa lepas dari tahanan pemerintah HK. ”Kebetulan ada uang umat, sehingga kami tinggal menambahi separuh dari harga tiket,” ujar Peni, anggota Majelis Taklim Macau kepada Apakabar.
Sebelumnya, Apakabar sempat bertandang ke Imigrasi untuk menemui Krisna. Meski melarang Apakabar menemui tahanan, salah seorang petugas memberikan keterangan bahwa Selasa (12/12) pukul 16.20, Krisna telah diantar ke bandara untuk kembali ke tanah air. Nah! (Kristina Dian S)

0 komentar di "LAGI, TKI KENA TIPU"

Posting Komentar