Pagi masih berkabut, ketika aku harus meninggalkan Hong Kong menuju wilayah daratan China seorang diri. Sesampai di pelabuhan Macau, -1 jam perjalanan dari Hong Kong- pelabuhan itu masih sama seperti dua tahun lalu. Saat aku punya kesempatan berkunjung ke daerah Perjudian Dunia ini, dengan Teguh Wijanarko, Pimpinan Redaksiku sewaktu aku belum mengundurkan diri jadi koresponden Tabloid Indonesian Helper.
Mendung memayungi Macau, meski samar dapat kurasakan kehangatan sang mentari di ufuk sana. Tubuhku masih menggigil menahan suhu 12 derajat yang makin menggila. Ku ambil kamera digital Canon, memotret panorama di depan. Deburan air laut yang menakjubkan, lalu lalang manusia yang mayoritas turis manca Negara. Dengan tidak lupa sesekali melirik jam tangan yang melingkar di nadi. Khawatir, ketinggalan Siupa yang akan mengantarkan aku ke penginapan sementara, ditempat teman-teman ku sudah menunggu sejak kemarin.
Sepanjang perjalanan mataku tak bisa diam. Begitu juga dengan pikiranku. Apalagi kekagumanku, ugh! Rasanya tak bisa dielakkan. Bangunan bagunan kuno tempat perjudian berdiri gagah dengan pohon pohon cemara yang berjejer di sepanjang perjalananku. Mataku tiba-tiba terkesiap dengan salah satu gedung di street itu. Gadis gadis cantik yang kuperkirakan anak anak Indonesia nampak keluar beramai ramai dari tempat itu. Tanpa peduli dengan jadwal, aku memilih turun dari kendaraan, mendekati tempat itu.
Gila! Sesampai di tempat itu, aku dihadang para petugas. Bahkan mereka juga mengeledah seluruh isi ranselku.(he…he… untung gak disuruh telanjang). Barangkali mereka melihat kalau gadis seperti aku ini tidak membahayakan, mereka mempersilakan aku masuk. Mulanya aku kikuk dan binggung masuk tempat itu. Berbagai perjudian memenuhi ruangan yang…wah luas banget. Meski begitu, tempat itu penuh sesak, bau asap rokok, dan miniman keras. Perutku mual dan aku memilih keluar tempat itu sebelum ada kesempatan bertemu dengan pekerja asal Indonesia.
Sekeluar gedung, aku kembali kebinggungan. Gak ada taksi, gak ada kendaraan umum. Celaka. Aku sempat panic, yang untungnya gak seberapa lama aku bertemu Pak Polisi. Eh, rupanya untuk mencapai tempat penginapan aku bisa naik kendaraan lewat Halte yang gak seberapa jauh dari tempat itu. Pak Pol juga nyaranin aku naik becak. Bah! Hatiku sempat menolak naik becak, tapi karena takut nyasar ya, apa boleh buat.
Di sampaing gedung, deretan becak hamper sama dengan deretan taksi yang ada di Hong Kong. Bukan hanya calon penumpang yang harus antri, si sopir juga harus mau nunggu giliran.
Sesampai di tempat itu, lagi lagi aku melonggo. Bagaimana tidak? Pak sopirnya gak ada yang berusia di atas 35 tahun. Panampilannya juga oke oke banget, gak menandakan kalo…ah entahah. Ku pandang berkali kali kendaraan roda tiga itu dengan rasa yang seolah olah gak percaya. Bukan aku takjub dengan kecakepan sopir yang akan mengantarkan aku ke halte. Tapi, di tempat duduk, di bagian payungnya aku melihat gambar gambar porno. Mataku terbelalak yang aku berharap bahwa pandanganku salah. Atau berharap bahwa lensa kaca mataku dah terlalu berdebu.
Siapa sih yang gak kaget ngelihat gambar gambar ini. Ingin aku bertanya sebelum memotret gambar gambar itu pada pak sopir. Tapi ku urungkan niat, takut ia tahu aku masih baru datang ke macau.
BECAK PORNO..................
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Said
ada yang pic seperti itu? hehehe....
Said
pasta tatapan matanya ndak mau lepas dari gambar itu ya? *sambil ngelirik gambar tsb* :D
Gambarnya di masukin ke kantong?
Said
gambar nya nempel di tempat duduk sih. Kalo ndak, pasti dan aku ambil, ku bawa pulang dan kupersembahkan buat Kang Purwa.ha...ha..
Said
uuhhh..... gambarnya di ambil pakai camdig donk, biar bisa di kirim via bluetooth....
wah.... jadi malu dech. :D
Said
Kok..begini di bilang berita kesukaanku....aku malah bayangin seandainya kamu pacarku, sendirian dingin di wilayah keras, naik taxi ada gambar porno-nya..wah kalo di perkosa sama tuh supir gimana..mungkin yg di perkosa sih seneg2 aja (cakep sih katanya).....untung kamu bukan pacarku...:D
Tapi kalo pict 2 cewek dan rudal Scud itu emang..manteeebss aku langsung menghayal nih...hihihi
adooh..jadi mau bikin kopi....makasih Dian karena tau kesukaanku...ck..ck..
Said
Mas Iwan nih parah.... he..he...
Said
iya ..aku emang parah Dian ..sakit..kalo kamu n yang lain baik n waras semua...hihi..
Said
Wartawan yang berani....ada harapan untuk recrut di majalah play boy...hmmmmm
Said
apaaa...kalo di indonesia mungkin udah masuk penjara sumua tukang becaknya.
jangan2 tukang becaknya....?halah...
Said
ya...begitulah sobat. aku sempat kaget yang luar biasa. Makanya aku langsung posting tulisan ditengah aku masih dalam keterkejutan.
Sorry buat rekan rekan yang kurang setuju dengan postingan foto2 ini.
Said
Waah..waahh...kayaknya seru banget tuuh...aku juga mau ikutan kalo ada kesempatan seperti itu..hanya saja aku gak bisa nimbrung karena aku gak ada disitu....But...Mbak Dian Selamat yaaa?...Gambar itu mengingatkan aku pada salah satu makhluk yang sangat luar biasa....aku suka banget itu...Salam kenal (Agusjalu) - Jakarta (PONOROGO)
Said
Wah pic yg paling atas si chika tuh
Asli indonesian girl
tukang becaknya ngefans ke chika ternyata ....:))
Said
Replay
To jaluprabowo>>>mahkluk yg sangat luar biasa?? masa iya seh,...
to lea>>>>>> kayaknya iya ya?he..he..
Said
Wah wah andai aku yang menumpang betah banget ! Ini benar2 pas. Ini suatu daya tarik yang strategis buat penumpang agar jadi pelanggan setia huhuhuhuhu ck ck ck
Said
walah masa gini bikin betah sih? oke deh ntar kalo ada penarik becak kaum perempuan aku kasih khabar.
Said
nunggu bosan canon nya nich
Said
wah ide bagus nih buat counter attacknya UU anti pornografi dinegri impian he he
Said
Jadi kepingin ke Macau...he..he..he..
Said
Kapan ya bisa ke Macau...pingin ke casino sich
Said
Thanks ceritanya seru banget by http://share-url.com