25 Bulan Kerja, 3 Kali Diserang Anjing

Malang nian nasib Heni Rahmawati, 30 tahun, BMI asal Jawa Timur. Selama 25 bulan bekerja di rumah majikan, ia menjadi bulan-bulanan hewan piaraan. Terakhir, ia harus berbaring di Nethersole Hospital, AED selama 10 hari. Saat bertemu Apakabar di base camp ATKI, Heni mengatakan, dirinya trauma balik ke rumah majikan untuk menyelesaikan kontrak keduanya.

Saat pertama kali memulai bekerja di 6/F Taiwo Village, Tai Po, NT, rumah berukuran 1.700 square, perasaan Heni sebenarnya sudah was-was. Pasalnya, selain dihuni enam orang anggota keluarga, rumah majikan juga dihuni empat ekor anjing plus tiga ekor kucing. Adalah tugas Heni untuk merawat seluruh hewan piaraan itu.
Meski sedari dulu takut anjing, apalagi Heni seorang muslimah, namun atas nama tugas dirinya tak bisa menolak. Heni hanya bisa berdoa, mudah-mudahan binatang-binatang piaraan itu tidak ”nakal”, syukur-syukur kalau mau nurut.

Meski anjing-anjing itu sudah diperlakukan baik sesuai dengan ”kodrat”-nya, tetapi si guk-guk ini tetap saja binatang yang tidak punya perasaan kasih. ”Selama di rumah majikan, tiga kali saya digigit anjing sampai parah,” tutur Heni. Sayangnya, sang majikan tak menganggap hal itu sebagai masalah serius. Pada gigitan pertama, majikan bahkan keberatan memberikan izin kepada Heni untuk pergi berobat. ”Meski akhirnya majikan ngasih saya izin, tetapi harus diawali dengan perdebatan,” imbuhnya.

Heni menuturkan, kejadian pertama berlangsung pada 2 Juli 2006, saat ia sedang memindahkan sisa makanan anjing besar ke tempat makanan yang lebih kecil. Tanpa gonggongan, tiba-tiba saja anjing besar menggigit tangannya. ”Saat itu majikan bilang, kejadian begitu adalah hal biasa.”

Menyusul kemudian, gigitan kedua si anjing yang terjadi pada 2 September 2006. ”Waktu itu saya sedang membersihkan kamar majikan, mendadak salah satu anjing langsung menerjang saya,” tutur Heni dengan wajah muram. Kali itu, seperti kejadian pertama, sebelum diizinkan pergi berobat, Heni harus berdebat terlebih dahulu, meski sang majikan tahu pekerjanya mengalami luka lengan.

Terakhir, kejadian yang memaksanya opname selama 10 hari di rumah sakit. ”Sungguh, saya nggak bisa melupakan kejadian itu, mbak,” kata anak buah agen Hung Ngan Co, Yau Ma Tei, KLN, itu kepada Apakabar. Syahdan, sore itu sekitar pukul 5, Heni berencana mengambil payung dari tempat yang tak jauh dari sofa, tempat anjing-anjing yausik. Mungkin karena kaget, anjing-anjing ini bangun dan langsung menerjang tubuhnya.

Sewaktu dikibaskan, anjing besar langsung menggigit tangannya. Teriakan Heni membuat anjing sontoloyo itu semakin galak dan beringas. Akibatnya, beberapa gigitan mengoyak tangan si pekerja. ”Herannya, tuan saya itu lho kok nggak mau keluar kamar,” sesal Heni, mengomentari sikap majikan.

Menurut dia, pada saat itu tuan ada di rumah. Namun, sepertinya sudah terbiasa mendengar anjing-anjingnya ribut. Setelah anjing itu puas menggigit Heni, barulah tuan keluar kamar dan memberikan pertolongan. Tak lama, ambulans datang dan membawa Heni ke rumah sakit.

Saat terbaring dalam perawatan di rumah sakit inilah, Heni mulai bimbang. Ia bingung, apakah sekeluar dari rumah sakit ia akan bertahan melanjutkan kontrak kerjanya yang kedua, atau memilih break kontrak. Jika melanjutkan kontrak, ia telanjur trauma, was-was kalau-kalau digigit anjing lagi. Tetapi kalau mengajukan break kontrak, sang majikan telanjur ”sayang”.

”Majikan sudah meminta saya untuk tetap melanjutkan kontrak kerja. Saya sebenarnya nggak keberatan, tetapi dengan syarat tidak ada anjing di rumah itu. Cuma, di situ majikan saya keberatan untuk ’memusnahkan’ anjing-anjingnya,” kata BMI, yang barusan lepas jahitan di tangannya ini. (Kristina Dian S)

53 komentar di "25 Bulan Kerja, 3 Kali Diserang Anjing"

Posting Komentar