Kususun sepuluh jemari. Kuhitung telah berapa lama aku dijadikan bahan diskusi. Seperti orang orang yg sibuk mendiskusikan perbuatan Israel terhadap GAZA. Sehari dua hari, seminggu, hingga hitungan bulan, penindasan masih terasa. Selama itu aku menangis meringis getir ditempat tersembunyi. Jauh, ditempat yang tak tersentuh oleh pandangan mata. Mencari dimana kekuatan hidup ini berada. Mencoba tetap diam. Sketsa alamku rupanya tak lagi difahami oleh mereka. Lukisan lukisan awan dibiarkan dalam keangkuhanya. Membiarkan rongga bumi semakin gelap dalam pandangnya.
Ketika langit memerah. Gemuruh gejolak jiwaku gemetar tiada arah. Mulut mulut nyinyir semakin tajir dalam mereka-reka. Berpraduga menutupi keegoannya. Merasa diri benar bertingkah tanpa mau berkaca. Mencela, menghakimi, yang sejatinya untuk menutupi kesalahan diri sendiri. Ataukah manusia seperti ini memang iblis yang bersarang dirumah sang penyamun?
Ketika langit memerah. Selembar kertas terjatuh didepan mata. Kuraih..lalu ku baca……
“Tahukah kamu, setelah dirimu dihina sekarang aku jadi korban berikutnya. Setelah kamu difitnah kini giliranku jadi bahan fitnah mereka. Setelah dirimu disakiti gentian aku yang tersakiti. Dengan diammu, mereka berhenti sendiri. Tapi aku,aku tak kan pernah bisa seperti kamu yang meng- arca. Membiarkan segala aniaya yang kau terima dengan ganasnya. Aku tak bisa! Karena jiwaku tak setegar kamu. Nyanyianku tak semerdu dendangmu. Fikirku tak setajam fikirmu.”
*Terduduk lesu aku di meja kerja itu, sebelum melanjutkan membaca dan melepaskan sesak dada.*
" Perempuan tegar yang kukagumi. Maafkan segala salahku. Aku yang menghinamu karena percaya mulut gatel itu. Aku yang pernah menyakiti hatimu karena termakan gombal usang itu. Dan aku yang pernah mencibirmu karena termakan penghasut itu. Maafkan. Aku yang begitu percaya kata kata mereka tanpa melihat fakta sebenarnya. Kamu,perempuan tegar yang kukagumi. Sikapmu membuatku semakin bersalah. Baru kusadari perempuan tegar, kamu tak sama seperti yang dikatakan mereka. Kamu bukanlah gadis liar yang berkeliaran di Hong Kong cari kelamin lelaki, apalagi berbicara porno. Bukan kamu yang tergila gila pada lelaki itu. Bukan kamu yang mengejar keluarganya demi mendapatkan pria sakit sakitan itu. Tetapi sebaliknya bukan?? Dan beginilah nasib yang kualami saat ini perempuan ayu….difitnah, ditendang hingga jatuh tersungkur. Sudah merasa sebegitu berharganyakah dia?yang tak juga mau menyadari kenapa dia dikucilkan dari lingkungan. Parahnya lagi wahai perempuan....dibalik lelaki itu ada jiwa kerdil penghasut berbadan manusia berhati binatang. Demi kebaikanmu, putuskan komunikasimu dengan mereka yang bersikap manis didepanmu, tapi sejatinya ingin menusukmu dengan pisau tajam dari belakang. Sekali ini jangan abaikan pesanku, meski kutahu engkau membenciku.
Ketika langit memerah
Sebagian orang sibuk menahan amarah. Sebagian lagi semakin gencar memfitnah. Dimana gerangan sebuah keadilan yang konon ada bagi orang orang teraniaya. Apakah itu hanya omong kosong. Apakah itu hanya nyaring dentang gereja dikala senja? Nurani. Kita hidup ditakdirkan memiliki nurani. Manusia boleh melakukan penyangkalan terhadap yang lainya. Tapi tak kan bisa melakukan penyangkalan di hadapanNYA. Lalu kenapa harus ada saling berebut lahan kebenaran?.
Ketika langit memerah
Kutahan hasrat marah yang semakin merekah. Kulepaskan kabel kabel yang melolosi harga diriku jadi debu. Kuhentikan langkah ditepi jalan itu. Sejenak ku pandang,dan langit itu masih tetap memerah. Kutundukkan wajah menenangkan jiwa. Mungkin, dengan jalan inilah Tuhan menunjukkan kepadaku tentang kebenaran itu. Semestinya aku berterima kasih pada orang yang dianggap sebagai pengkhianat itu. Tanpanya tentu aku tak tahu jika telah di”telanjangi” hingga orgasme oleh orang orang yang sangat kuhormati. Semestinya memang begitu. Tetapi aku malah berharap, aku tak mendengar apapun juga, agar langit tetap indah dipandang mata. Maaf bagiku sudah terlambat dan aku sudah tak ingin mendengarnya lagi. Harapanku, usah usik diamku, memaksaku berbicara sesuatu yang sungguh tak ingin aku melakukannya. Dan lihat, hitung, ukur, sudah berapa lama kusimpan cerita perih ini. Tapi diamku tak juga difahami.
KETIKA LANGIT MEMERAH
262 komentar di "KETIKA LANGIT MEMERAH"
«Terlama ‹Lebih tua 201 – 262 dari 262 Lebih baru› Terbaru» «Terlama ‹Lebih tua 201 – 262 dari 262 Lebih baru› Terbaru»
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Said
kakkkk,..... kangeennn,..kok nggak nongol nongol...sibuk ya???
Said
Menjenguk pagi, gimana hari ini, moga sehat ya dek ?
Said
Salam hangat penuh rindu. Sahabatku, ketika rindu itu datang menggebu sehingga ingin segera bertemu, pintu-mu senantiasa terkunci, Ya Tuhan! hari ini akhirnya rindu itu sedikit terkikis meski masih saja belum habis. Seandainya Engkau masih ingin hadir di kalbuku, engkau akan mendapati bahwa suasana yang lain akan segera menggantikan rasa kehilangan itu. Namun, jangan bedakan diriku meski sudah tidak seperti dulu lagi, hatiku, cintaku, rasa sayangku kepadamu masih tetap ter-ramu dalam kalbuku. Sungguh!
Said
Where are U???
Lama menghilang ternyata modif Blog ya???
Hehee. Udah mulai cari uang nich. :)
Said
kok ga update lagi mbak? kemaren mampir error..sekarang mampir agak berat nih loading
Said
wah akhirnya bisa masuk sini...hehehe
walah udah brubah tampilan sekarang, baidewei lama banget selingkuhannya dikenalin neh...hihihi
kaborrr akhhh :D
Said
C'est La vie.......btw..awesome....
Said
langit merah bertanda adanya warna-warna yang jika kita mau mencari hikma dari warna-warna itu, maka kita akan menemukan kesimpulan bahwa ternyata dulunya mereka tercipta dari Cahaya, kebebasan cara memandang itulah yang kemudian membuat begitu banyak warna. Bahkan ada kalanya warnanya menjadi kontradiktif dari warna aslinya. Dan yang ironis adalah suatu objek akan hilang keindahannya apabila kehilangan warna aslinya. Padahal Sang Pencipta Yang Maha berkata-kata sering menyampaikan pesan lewat warna dan peristiwa dalam hidup kita.
Said
rame banget ya blog ini...
sampe pegel baca komengnya.
hahaha..
Said
blum apdate nich.... :D
Said
ehmmm........wah ntah apalagi, kenapa mesti tersesat kesini.......?
O....doi kangen kayaknya ya...?
Said
masih diem juga ya mbak..?? he..he... jadi kangen komentar kamu...
Said
Senang bisa menjenguk lagi...
Apa kabar dek?
Dah selesaikah renovasinya?
Said
halo gadis aku datang
Said
wah.. benar-benar membuatku terlarut..
Said
wahhh kaakk,...ampe pangling,..ganti baju lagi neeh......!!!
tempat absen dimana kak....!! he he hee... kangen ma kakak neeh...
Said
*Insya'allah kita adalah generasi yg akan melihat kehancuran Israel, slm kenal y
*Oh iya sy mengundang anda tuk membaca Novel sy yg berjudul HEXVERSTOONE di blog saya, kl gak keberatan sekalian di follow, mohon dukungannya
*Salam hormat
Said
*Saya sudah follow anda, di follow balik ya kawan
Said
yang q tangkep dr artikel ini adalah kekecewaan dan kesedihan, apa betul begitu bak?
lg ada maslah serius ya? noki cuma bisa berdoa dari sini semoga cepat selesai maslah ya
Said
3 minggu gadismenghilang,ga ada kabar beritanya...
dimanakah dirimu..
kemanakah hendak kutambatkan rasa rindu...
sekian lama tak kudengar senandung mesramu...
i miss u...
Said
Salam kenal..
Banyak banget makna yang tersirat dari postingan ini. Bacanya harus dipahami betul.. Tapi tetep top dan bagus.. :-)
Salam hangat dari Jogja..
Said
Menjenguk adek... apa kabar?
Masih dinginkah di HK?
Said
Wew kok crita begituan :D
Said
mbak dian kemana aja to, sepi amat..lagi ngecat langit merahnya jadi biru po??!
Said
Dalem banget......, lebih dalem dari celotehnya si Joe.....,
Said
kemana aja Mba? G pernah keliatan. Apa kabar? Kemarin2 blognya g bisa dibuka hiks
Said
pengen juga diriku ditellanjangi hingga orgasme
asyik kali ya?
Said
Merah memang membawa auranya penuh amarah yang berapi-api dan juga membawa simbol darah. Sedang ada apa nih, Mbak? Kok juga membawa warna merah dalam postingnya?
Said
aku ikut terdiam membaca kisahmu
Said
Langit merah itu biasanya dah sore.
Smoga sore itu menjadi indah.
Salam kenal..
Said
wah, asyik selancar penanya mbak
sukses selalu dech thanks
Said
berat nih bacaannya.... salam kenal yah... mampir dong ke blog ku...
www.soniamanuela.com
Said
ehm..nih crita bisa dijadikan novel.....
Said
Waduh, merahnya langit...aduh...
Said
This means that it's going to night soon.
But what you've written is nice. It has deep meanings.
Said
Penggambaran hati kepada langit yang berwarna merah : adanya tragedi dan korban. Semoga ekspresi hatinya tidak sampai disitu. Karena dengan kesadaran akan apa yang dicermati meminta diri untuk siap berkorban dengan semangat perubahan menuju pencapaian yang lebih baik di hari kemudian. Tetapkan hati untuk terus berusaha dan yakin berlandaskan kebajikan tentu Sang Maha Pengasih dan Penyayang kan menyertai.
Said
hebat banget tulisannya... saya harus sering ke blog ini untuk belajar :D
Said
apa kabar mbak?
menyendiri adalah jalan untuk berperang
berperang melawan diri
Said
wih, puitis abi nih critanya. .sampe2 sy bgng mw tulis apa..
Said
So sweat :-)
Said
Yup!
Said
wahhhh banyak amat yg komen ampe gak kebagian tempat... ceritanya mengena bgt.. mw komen tapi dah bayk.. yg sudah duluan.. ini hanya sebagai peramai aja ya.. hehe
Said
meski gue jujur kurang paham postingan ini tapi fotonya bagus deh..minimal gue jadi sedikit termenung melihat foto awan yang memerah itu..he..he.
Let's Think Out of The Box|Astaga.com Portal Lifestyle On The Net
Said
Saat datang ...
Tak ada siapa-siapa ...
Saat pergi ...
Tak ada siapa-siapa ...
Mau kemana ....
Tak tahu juga ...
Berdiam diri ...
Kok jadi ngeri ...
Mau teriak ....
Suara sudah serak ...
Akhirnya ....
Tinggalah sepi ...
Suasana mati ...
Melingkupi diri ...
Tiada aku ...
Tak ada kamu ...
Tak ada siapa-siapa ..
Dimana ini ..
Said
Wah Kerennnnnnn...
Said
Job Feed Aggregator : salam kenal dari saya General Forum Discussion jangan lpa berkunjung ya :D
terimakasih
Indonesia News Aggregator
Said
sungguh kalimat yang indah terangkai dalam : ketika lngit memerah. Ini kunjungan perdana, salam kenal dari puisi langit mempawah. masih belajar Mbak. ditunggu kunjungan baliknya. salam bahagia
Said
Humss penuh rasa. Kawan ditunggu follow balikny, link Gadis Rantau juga sudah terpasang manis di INSAN CITA LAH
Said
great....
Said
sun-set mantap
Said
mantap blognya
Said
salam sehat semuanya,
Said
hai,gan
Said
sukses selalu sobat
Said
salam jumpa
Said
halo agan !!
Said
apa kabar sobat??
Said
sukses terus gan,
Said
terus semangat ahhhh...
Said
sangat jarang sekali langit memerah....hehehe
nice story mbak...
Said
Kata-katanya penuh dengan makna . .
Said
Earn money with your PC :)
http://wad.ojooo.com/register.php?ref=IlhamAlAssegaf